Jumat, 09 Desember 2011

Mensoal Photogarfi tua ala Indonesia ( part 2 )

 “Kalau kita lihat di Negara-negara maju, bakat-bakat muda dari bidang apapun bisa bersanding atau bahkan
menyusul pencapaian seniornya. Setiap harinya artis musik baru lahir, group band baru mencetak hitsnya, fotografer baru menghias media massa dengan foto-fotonya. Namun di Indonesia, khususnya di fotografi bakat-bakat muda belum mendapat tempat yang cukup untuk mereka tinggal landas.” “Kita masih mengisi otak kita dengan nama-nama lama. Tidak heran jika fotografer-fotografer muda punya gaya yang begitu tua.” .

sudah saatnya bagi yang muda untuk menarik gerbong fotografi Indonesia dengan warna baru dan tenaga baru yang bisa berlari lebih cepat. “Jika kita diminta untuk menuliskan 10 orang fotografer favorit kita maka lebih dari 70%nya berusia di atas 35 tahun. Atau bahkan ada yang menulis kesemuanya di atas 50 tahun.” Ungkapnya. “Apa jadinya jika mereka yang masih berusia 20-30an awal berkiblat hanya pada mereka yang berusia 50-60 tahun. Akhirnya orang-orang muda ini punya gaya berfotografi yang begitu tua.

“kurang ajar” terhadap mereka yang tua. “Ini bukan masalah “melengserkan”
yang senior, tapi kita semua harus sama-sama sadar bahwa mereka yang muda seharusnya tidak dilunturkan
identitasnya. Salah satu caranya adalah dengan memberi tempat bagi fotografer-fotografer muda di hati mereka.”

 “Fotografi erat hubungannyadengan trend. Setiap masa ada trendnya. Ini berhubungan dengan usia dan gaya hidup. Setiap orang muda punya warna dan idealisme sendiri. Kadang terlihat memberontak. Namun Pemberontakan dalam arti yang positif ini jangan justru dilupakan dan dihancurkan dengan tidak adanya benchmark dan panutan yang usianya tidak terlalu jauh dengan mereka.”  “Mengapa perlu benchmark yang muda? Sepele saja. Setiap orang pastinya lebih “nyambung” dengan kakaknya, atau temannya dibanding
dengan orang tua atau kakeknya kan? Dengan bergaul dengan kakak/temannya, mereka bisa mengembangkanwarna mereka karena memiliki kesenjangan yang lebih sempit dibandingkan
dengan orang tua. Begitu juga dengan fotografi, kalau yang sedang belajar ini nggak punya preferensi yang bisa mengerti gaya dan warna mereka, maka warna mereka akan luntur dan pudar.
Share on :

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright fashiongraphers 2011 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates and Theme4all